Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Voyager 1 Pesawat Luar Angkasa Terjauh dari Bumi

Luar angkasa sangat luas, untuk melakukan observasi tentu sangat sulit jika hanya mengandalkan teleskop yang dioperasikan dari Bumi. Oleh karena itu, perlu adanya pesawat luar angkasa yang dapat menjelajahi luas dan misteriusnya antariksa.

Namun, seberapa jauh pesawat luar angkasa dapat menjelajah? Alam semesta tidak terbatas, sehingga pesawat luar angkasa pun juga dapat menempuh jarak yang tidak terbatas, tetapi semuanya bergantung pada penguasaan teknologi instrumen yang digunakan.

Voyager 1

Saat ini, Voyager 1 adalah pesawat luar angkasa yang paling jauh menjelajah. Dengan kata lain, Voyager 1 merupakan alat atau mesin buatan manusia yang paling jauh meninggalkan Bumi.

Voyager 1 diluncurkan oleh NASA pada tanggal 5 September tahun 1977. Artinya, saat ini telah melakukan perjalanan hingga 46 tahun. Pada November 2023, Voyager 1 berjarak 24 miliar km dari Bumi. dan itu masih terus berlanjut!

Akan tetapi, sebelumnya Voyager 2 telah lebih dulu diluncurkan, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 1977.

Namun, pesawat luar angkasa Voyager 1 diluncurkan dengan lintasan yang lebih cepat dan lebih pendek. Selain itu, Voyager 1 lebih cepat (17 km/detik), dibandingkan Voyager 2 (15 km/detik). Inilah alasan yang membuat Voyager 1 memiliki rekor jelajah yang lebih jauh.

Kedua pesawat luar angkasa tersebut sudah terbang melintasi Jupiter dan Saturnus. Voyager 2 juga sudah terbang melintasi Uranus dan Neptunus.

Saat ini, kedua Voyager sedang melakukan perjalanan ke ruang antarbintang.

Voyager 1 secara resmi menjadi pesawat luar angkasa pertama yang meninggalkan Tata Surya dan melintasi heliopause pada tahun 2012.

Kemudian, pada tahun 2021 Voyager 1 mengirimkan pesan bahwa ia mendengar dengungan samar dan monoton dari ruang antarbintang. Dengungan tersebut diduga disebabkan oleh getaran konstan sejumlah kecil gas yang ditemukan di ruang antarbintang.

Cukup banyak hasil temuan baru dari penjelajahan Voyager 1 di luar angkasa, seperti menemukan cincin tipis di sekitar Jupiter dan dua bulan baru Jovian: Thebe dan Metis. Di Saturnus, Voyager 1 menemukan lima bulan baru dan sebuah cincin baru yang disebut G-ring.

Voyager 1 sudah sangat lama mengarungi luar angkasa dan banyak yang bertanya kapan akhir dari perjalanannya. Menurut Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Voyager 1 memiliki cukup bahan bakar untuk menjaga instrumennya tetap beroperasi setidaknya hingga tahun 2025.

Namun, NASA memperkirakan beberapa instrumen sains akan mulai ditutup pada tahun 2025 atau 2026, dan pesan terakhir dari Voyager mungkin diterima pada pertengahan tahun 2030-an.