Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Awan Oort Objek Dingin yang Mengelilingi Tata Surya

Awan Oort (Oort Cloud) adalah cangkang bola raksasa yang mengelilingi Tata Surya. Anda dapat membayangkan awan Oort seperti gelembung, tetapi gelembung itu terbuat dari benda luar angkasa yang dingin dan berukuran besar seperti gunung bahkan ada yang lebih besar lagi.

Nama awan Oort diambil dari Jan Oort, yaitu seorang astronom Belanda yang meramalkan keberadaannya pada tahun 1950-an.

Awan Oort
(Awan Oort - Source: NASA)

Tata Surya sangat luas sehingga awan Oort juga sangat besar, diperkirakan awan Oort berisikan miliaran atau bahkan triliunan objek.

Letak dari awan Oort sangat jauh, Pluto yang dianggap sebagai planet kerdil dan termasuk ke dalam bagian sabuk Kuiper (Kuiper belt), nah, awan Oort ini letaknya di bagian paling luar sabuk Kuiper. Kebayang bukan betapa besarnya, karena artinya awan Oort mengelilingi Matahari, 8 planet, dan sabuk Kuiper.

Banyak ilmuwan yang menduga komet berperiode panjang berasal dari awan Oort. Ini karena hampir semua objek yang mendekati Tata Surya bagian dalam dari awan Oort adalah komet yang terbuat dari gas dan debu beku.

Meskipun komet-komet berperiode panjang yang teramati di antara planet-planet diperkirakan berasal dari awan Oort, tetapi tidak ada objek komet berperiode panjang yang teramati di awan Oort itu sendiri, sehingga hal ini masih menjadi konsep teoritis untuk saat ini. Akan tetapi, penjelasan ini masih menjadi penjelasan yang paling banyak diterima mengenai asal usul komet berperiode panjang.

Menurut NASA, jarak dari Matahari ke awan Oort begitu jauh sehingga untuk mendeskripsikannya bukan dalam satuan yang umum seperti mil atau kilometer, melainkan dalam astronomical units (AU). 1 AU artinya sama dengan jarak rata-rata antara Matahari dan Bumi.

Bagian tepi dalam awan Oort diperkirakan berjarak antara 2.000 hingga 5.000 AU dari Matahari, sedangkan tepi luarnya mungkin berjarak 10.000 atau bahkan 100.000 AU dari Matahari.