Negara yang Bergabung Misi Artemis Eksplorasi Bulan dan Mars
Program Artemis NASA adalah program penerbangan luar angkasa berawak yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di Bulan dan membangun kehadiran jangka panjang di sana.
Misi Artemis juga dimaksudkan untuk mempersiapkan umat manusia dalam perjalanan ke Mars dan membangun ekonomi di Bulan yang berkelanjutan.
Misi Artemis pertama kali tercipta pada 13 Oktober 2020. Program ini berisikan serangkaian perjanjian bilateral atau lebih dikenal dengan Perjanjian Artemis (Artemis Accords) yang ditandatangani oleh delapan negara: Australia, Kanada, Italia, Jepang, Luksemburg, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Dari segi cakupan, perjanjian tersebut berkaitan dengan aktivitas di orbit, di permukaan, dan di bawah permukaan Bulan, Mars, komet, dan asteroid. Ini juga mencakup titik orbit stabil yang dikenal sebagai titik Lagrangian untuk sistem Bumi-Bulan dan diterapkan pada objek yang transit antara benda langit dan lokasi tersebut.
Dalam dokumen Artemis Accords, NASA menjabarkan prinsip-prinsip utama Perjanjian Artemis sebagai berikut:
- Peaceful Purposes
- Transparency
- Interoperability
- Emergency Assistance
- Registration of Space Objects
- Release of Scientific Data
- Protecting Heritage
- Space Resources
- Deconfliction of Activities
- Orbital Debris and Spacecraft Disposal
Saat ini, sudah banyak negara yang mulai ikut dari misi Artemis. Hingga 4 Desember 2023, menurut NASA sudah ada 33 negara yang menandatangani perjanjian Artemis, berikut adalah daftarnya:
- Angola
- Argentina
- Australia
- Bahrain
- Brazil
- Bulgaria
- Kanada
- Kolumbia
- Republik Ceko
- Ekuador
- Perancis
- Jerman
- Islandia
- India
- Israel
- Italia
- Jepang
- Luksemburg
- Meksiko
- Belanda
- Selandia Baru
- Nigeria
- Polandia
- Republik Korea
- Rumania
- Rwanda
- Arab Saudi
- Singapura
- Spanyol
- Ukraina
- Uni Emirat Arab
- Britania Raya
- Amerika Serikat
Bagaimana dengan Indonesia? Hingga saat ini Indonesia masih belum tercatat sebagai peserta dalam Perjanjian Artemis, bahkan di Asia Tenggara baru Singapura saja yang bergabung dalam misi eksplorasi Bulan dan Mars tersebut.