Bagaimana Bisa Bumi Memiliki Air? Teori Populer
Air adalah komponen penting dalam kehidupan, bahkan air merupakan kandungan mayoritas dalam tubuh manusia, bayi terdiri dari sekitar 78% air dan orang dewasa terdiri dari 60% air menurut beratnya.
Namun, yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana air bisa ada di Bumi? jawaban dari pertanyaan tersebut masih menjadi misteri, bukan hanya di kalangan orang awam, bahkan di kalangan ilmuwan pun juga demikian.
(Samudra Pasifik - Source: NASA) |
Dikutip dari The Planetary Society, terdapat dua kategori teori yang paling populer mengenai awal mula keberadaan air di Bumi, yaitu Bumi sudah memiliki prekursor molekul air sejak awal terciptanya, atau pengaruh dari benda langit lain yang mengandung air yang jatuh ke Bumi.
Walau demikian, sudah banyak penelitian yang dilakukan dan ternyata beberapa dari teori-teori kompatibel satu sama lain. Berikut adalah beberapa teori populer tentang awal mula keberadaan air di Bumi.
1. Aktivitas Vulkanik
Teori ini mengungkapkan jika sejak awal Bumi sudah memiliki air, tetapi terperangkap di bawah permukaan.
Air keluar ke permukaan melalui proses aktivitas vulkanik yang melepaskannya dalam bentuk uap, selanjutnya menjadi embun, dan akhirnya jatuh ke permukaan Bumi dalam bentuk hujan.
2. Akibat Tabrakan dengan Planet Theia
Theia adalah hipotesis planet kuno di awal Tata Surya, yang diperkirakan bertabrakan dengan planet Bumi 4,5 miliar tahun yang lalu.
Dari puing-puing tabrakan tersebut berkumpul sehingga terciptalah Bulan. Namun, ada pula yang meyakini jika Theia membawa air ke Bumi.
3. Interaksi Hidrogen dan Magma
Teori ini berdasarkan planet lain di luar Tata Surya, atau biasa disebut sebagai exoplanet. Jadi, teleskop yang sangat canggih sudah menemukan exoplanet yang diselimuti molekul hidrogen.
Dari pemodelan yang sudah dilakukan oleh tim ilmuwan menunjukkan bahwa hidrogen tersebut dapat berinteraksi dengan lautan magma, yang akhirnya dapat membentuk sejumlah besar air dalam prosesnya.
4. Komet
Bumi sudah ada sejak miliaran tahun lalu, sepanjang keberadaanya sudah banyak benda langit yang menabrak planet yang kita huni ini, dan komet merupakan benda langit yang banyak dicurigai membawa air ke Bumi.
Namun, faktanya ternyata mengatakan hal yang berbeda. Beberapa misi yang sudah dilakukan, seperti misi Giotto yang mengunjungi komet Halley, dan Rosetta yang mengunjungi komet Churyumov-Gerasimenko, menunjukkan jika air komet memiliki kandungan kimia yang 'berbeda' dengan air yang ada di Bumi.
5. Asteroid dan Meteorid
Jika air komet berbeda dengan air yang ada di Bumi, maka lain halnya dengan asteroid dan meteorid.
Misi Hayabusa2 yang membawa sampel asteroid Ryugu ke Bumi, menunjukkan bahwa air yang terkunci di batuan asteroid cocok dengan jenis air yang ditemukan di lautan Bumi. Hal yang sama juga terjadi pada misi OSIRIS-REx NASA yang membawa sampel asteroid Bennu.
Dengan demikian, asteroid dan meteorid cenderung lebih mungkin untuk membawa air ke Bumi, daripada komet.