Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Sabuk Asteroid dan Proses Terbentuknya

Tata Surya sangat luas, terdapat bintang (Matahari), delapan planet, bulan, dan benda langit lainnya termasuk asteroid. Diperkirakan jutaan asteroid mengorbit Tata Surya, Anda mungkin juga pernah mendengar istilah sabuk asteroid, apa itu?

Sabuk asteroid (asteroid belt) adalah wilayah ruang antara orbit Mars dan Jupiter, di sana terdapat jutaan asteroid yang mengorbit Matahari seperti halnya planet.

Sabuk Asteroid
(Gambar letak sabuk asteroid - source: thenationalnews.com)

Mengenai bagaimana proses terbentuknya sabuk asteroid juga masih menjadi perdebatan, apakah sabuk tersebut terdiri dari sisa-sisa planet yang hancur, atau planet yang belum terbentuk.

Namun, menurut NASA, massa total sabuk tersebut lebih kecil dari bulan, sehingga terlalu kecil untuk menjadi planet. Sebaliknya, asteroid tersebut digiring oleh gravitasi Jupiter, untuk mencegahnya menyatu dengan planet lain yang sedang berkembang.

Dikutip dari space, pengamatan terhadap planet lain membantu para ilmuwan untuk lebih memahami Tata Surya.

Menurut teori yang berkembang yang dikenal sebagai Grand Tack, dalam 5 juta tahun pertama Tata Surya, Jupiter dan Saturnus diperkirakan bergerak ke arah Matahari, sebelum akhirnya berubah arah atau mengarah keluar dari Tata Surya.

Sepanjang perjalanan, Jupiter dan Saturnus akan menyebarkan sabuk asteroid asli di hadapan mereka, lalu menangkap material terbang lainnya.

Untuk komposisinya, sebagian besar asteroid di sabuk utama terbuat dari bebatuan padat, tetapi hanya sebagian kecil yang mengandung logam besi dan nikel. Terdapat juga asteroid yang terdiri dari berbagai campuran bahan-bahan yang sudah disebutkan dan bahan kaya karbon.

Sementara itu, beberapa asteroid yang lebih jauh cenderung mengandung lebih banyak es. Meskipun ukurannya tidak cukup besar untuk memiliki atau menjaga atmosfer, tetapi terdapat bukti bahwa beberapa asteroid memang mengandung air.

Ukuran asteroid beraneka ragam, bahkan terdapat juga planet kerdil di sana, yaitu Ceres yang memiliki diameter 950 km.

Kemudian, di sana juga ditemukan asteroid besar yang memiliki panjang kira-kira 400 km di antaranya, Vesta, Pallas, dan Hygiea. Juga setidaknya sudah diketahui 16 asteroid yang memiliki diameter 240 km.

Sedangkan asteroid lainnya hanyalah tumpukan puing yang disatukan oleh gravitasi. Kebanyakan asteroid tidak cukup besar untuk mencapai bentuk bola, melainkan berbentuk tidak beraturan, sering kali menyerupai kentang atau ubi-ubian.