Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laika Anjing Pertama di Luar Angkasa

Laika atau Soviet space dog adalah seekor anjing luar angkasa Soviet yang merupakan hewan pertama di luar angkasa atau yang pertama mengorbit Bumi.

Laika
(Laika)

Hal yang lebih mengesankan dari Laika adalah bahwa ia bukan hanya menjadi anjing pertama atau hewan pertama di luar angkasa, tetapi adalah makhluk hidup pertama yang ada di luar angkasa.

Laika diluncurkan ke orbit Bumi, mengendarai satelit buatan Soviet Sputnik 2, pada tanggal 3 November 1957. Yes, itu jauh lebih awal daripada keberadaan manusia pertama di luar angkasa, Yuri Gagarin yang terbang pada tahun 1961.

Dikutip dari Britanica.com, Laika adalah seekor anjing ras campuran berukuran kecil (13 pon [6 kg]), pemarah, dan berusia sekitar dua tahun. Laika adalah salah satu dari sejumlah anjing liar yang terpilih ke program penerbangan luar angkasa Soviet setelah diselamatkan dari jalanan.

Laika adalah anjing betina, menurut para ilmuwan Soviet, secara anatomi anjing betina lebih cocok daripada anjing jantan ketika berada di tempat tertutup dan berukuran kecil, seperti satelit Sputnik 2.

Sebelum menjalankan misinya, Laika juga dilatih terlebih dahulu supaya dapat menyesuaikan hidup di dalam satelit yang berukuran terbatas.

Dalam latihannya, Laika diputar pada mesin sentrifugal untuk membiasakannya dengan perubahan gravitasi, dan belajar menerima makanan dalam bentuk agar-agar yang dapat dengan mudah disajikan di lingkungan tanpa bobot.

Misi mengirimkan hewan pertama kalinya ke orbit Bumi adalah suatu hal yang sangat menakjubkan, tidak heran ketika berita peluncurannya keluar, membuat Laika menjadi sangat terkenal di dunia internasional.

Laika

Anjing Soviet itu meluncur ke orbit Bumi pada tanggal 3 November 1957. Namun, nasib naas menimpa satelit yang membawa Laika karena hancur saat masuk kembali ke atmosfer bumi pada tanggal 14 April 1958. Berita menyedihkan ini menimbulkan kekhawatiran dan simpati dunia.

Banyak sekali berita simpang siur mengenai keadaan Laika setelah menjalani misi luar angkasanya.

Namun, dikutip dari Britanica.com, pada tahun 2002, ilmuwan Rusia Dimitri Malashenkov mengungkapkan bahwa Laika sebenarnya hanya bertahan sekitar lima hingga tujuh jam setelah lepas landas sebelum akhirnya meninggal karena kepanasan dan kepanikan.

Belakangan diketahui bahwa detak jantung Laika, yang diukur dengan elektroda, meningkat tiga kali lipat saat lepas landas dan hanya sedikit menurun saat pesawat dalam keadaan tanpa bobot (weightlessness).

Alasan utamanya adalah para ilmuwan Soviet tidak punya cukup waktu untuk menyempurnakan sistem pendukung kehidupan, karena tekanan politik yang kuat untuk meluncurkan Sputnik 2 tepat pada perayaan 40 tahun Revolusi Bolshevik.

Laika
(Monumen Laika di Moskow)

Untuk mengenang Laika, pemerintah Russia membuat patung monumen kecil Laika yang diresmikan di Moskow pada tahun 2008.