Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsep NASA Membuat Teleskop di Bulan

Lunar Crater Radio Telescope (LCRT) adalah teleskop radio dengan panjang gelombang ultra-panjang (ultra-long-wavelengths) yang rencananya akan dibuat di sisi jauh Bulan.

Teleskop Bulan

Teleskop ini digadang-gadang memiliki keunggulan luar biasa dibandingkan teleskop yang berbasis di Bumi dan yang mengorbit Bumi.

Hingga artikel ini dibuat, proyek pembangunan ini masih berupa konsep dan belum menjadi misi NASA. Namun, proyek LCRT ini sudah mendapatkan pendanaan sebesar $500.000 untuk mendukung pekerjaan tambahan saat proyek tersebut memasuki Tahap II dari program NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC).

Baca Juga: Mengenal Proses Terjadinya Gerhana Bulan dan Jenisnya

Mengenal Sisi Jauh Bulan

Teleskop ini jika terlaksana akan dibuat di sisi jauh Bulan. Di mana sisi jauh Bulan itu? Jadi, sisi jauh atau far side adalah bagian belahan Bulan yang selalu menghadap menjauhi Bumi (tidak terlihat dari Bumi), karena adanya perputaran sinkron orbit Bulan dan Bumi.

Kebalikannya, sisi dekat Bulan adalah bagian belahan Bulan yang terlihat dari Bumi.

Sisi jauh dekat Bulan

Perbedaan utama antara kedua sisi adalah sisi dekat relatif lebih mulus dan memiliki lebih banyak 'maria' atau dataran vulkanik yang luas dibandingkan sisi jauh. Di sisi jauh terdapat kawah besar seluas ribuan kilometer yang kemungkinan besar diakibatkan oleh tumbukan asteroid.

Tujuan Membuat Teleskop di Bulan

Tujuan utama LCRT adalah mengukur gelombang radio dengan panjang gelombang panjang yang dihasilkan oleh Abad Kegelapan kosmik, yaitu suatu periode yang berlangsung selama beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang, tetapi sebelum bintang-bintang pertama muncul.

Para kosmolog hanya tahu sedikit tentang periode ini, tetapi mereka berpendapat bahwa jawaban atas beberapa misteri terbesar sains mungkin terletak pada emisi radio gelombang panjang yang dihasilkan oleh gas yang memenuhi alam semesta pada masa itu.

Dengan teleskop radio yang cukup besar di luar Bumi, diharapkan dapat melacak proses yang mengarah pada pembentukan bintang-bintang pertama, bahkan mungkin menemukan petunjuk tentang sifat materi gelap.

Teleskop radio di Bumi tidak dapat menyelidiki periode misterius ini karena gelombang radio dengan panjang gelombang panjang pada masa itu dipantulkan oleh lapisan ion dan elektron di bagian atas atmosfer Bumi, suatu wilayah yang disebut ionosfer.

Emisi radio acak di Bumi saat ini yang berisik juga dapat mengganggu astronomi radio, sehingga menghilangkan sinyal yang paling lemah.

Namun, di sisi jauh Bulan tidak ada atmosfer yang memantulkan sinyal-sinyal ini, dan Bulan sendiri akan memblokir obrolan radio dari Bumi.

Sisi jauh bulan bisa menjadi tempat utama untuk melakukan studi yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang awal alam semesta.

Baca Juga: OSIRIS-REx Spacecraft Pengambil Sampel Asteroid Bennu

Cara Membuat Teleskop di Bulan

Agar peka terhadap panjang gelombang radio yang panjang, LCRT harus berukuran besar. Idenya adalah untuk membuat antena selebar setengah mil (1 kilometer) di kawah selebar 2 mil (3 kilometer).

Teleskop Bulan

Teleskop radio kelas ini menggunakan ribuan panel pemantul yang digantung di dalam kawah untuk membuat seluruh permukaan piringan memantulkan gelombang radio.

Receiver (penerima) kemudian digantung melalui sistem kabel pada titik fokus di atas piringan, ditambatkan oleh tiang/menara di sekeliling piringan, untuk mengukur gelombang radio yang memantul dari permukaan melengkung di bawahnya.


Referensi:

  • https://www.nasa.gov/solar-system/lunar-crater-radio-telescope-illuminating-the-cosmic-dark-ages/