Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Proses Terjadinya Gerhana Bulan dan Jenisnya

Gerhana Bulan adalah fenomena alam yang terjadi pada saat Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Gerhana Bulan terbagi dalam tiga jenis, yaitu gerhana Bulan total, gerhana Bulan sebagian, dan gerhana Bulan penumbra.

Gerhana Bulan
(Gerhana Bulan Total)

Pengertian Gerhana Bulan dan Proses Terjadinya

Gerhana Bulan adalah fenomena astronomi yang proses terjadinya ketika sebagian atau seluruh penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Hal ini menyebabkan Bulan terlihat gelap.

Gerhana Bulan

Fenomena Gerhana Bulan hanya terjadi ketika posisi Bulan, Bumi, dan Matahari tepat atau hampir membentuk garis lurus, di mana keselarasan tersebut terjadi saat Bulan berada dalam fase Bulan purnama atau terjadi enam Bulan sekali.

Baca Juga: 8 Fase Bulan dan Waktu Terjadinya

Perbedaan antara Gerhana Bulan dan Matahari

Gerhana Matahari yang hanya dapat dilihat dari wilayah yang relatif kecil, sedangkan gerhana Bulan dapat dilihat dari mana saja di sisi malam Bumi.

Gerhana Bulan total bisa berlangsung hingga hampir dua jam, sedangkan gerhana Matahari total hanya berlangsung beberapa menit saja di tempat tertentu karena bayangan Bulan lebih kecil.

Kemudian, tidak seperti gerhana Matahari yang tidak aman dilihat secara langsung tanpa pelindung mata, gerhana Bulan aman untuk dilihat secara langsung atau tanpa pelindung mata dan tindakan pencegahan khusus.

Jenis-jenis Gerhana Bulan

Gerhana Bulan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu yaitu gerhana Bulan total, gerhana Bulan sebagian, dan gerhana Bulan penumbra. Berikut adalah penjelasan dari ketiga jenis gerhana Bulan tersebut:

Gerhana Bulan

1) Gerhana Bulan total

Bulan total adalah ketika bayangan umbra Bumi jatuh menutupi Bulan, di sini Bulan, Bumi, dan Matahari berada sejajar atau tepat di garis yang sama.

Meskipun Bulan berada pada bayangan umbra Bumi, tetapi tidak menjadi gelap total (hitam gk kelihatan). Sebaliknya, bulan akan tampak berwarna oranye karat atau merah tua.

2) Gerhana Bulan sebagian

Ketika sebagian Bulan menembus ke dalam bayangan umbra Bumi maka akan terjadi gerhana Bulan sebagian. Gerhana Bulan sebagian juga sering disebut sebagai gerhana Bulan parsial.

Pada peristiwa ini, sebagian Bulan berada di umbra Bumi, sedangkan sebagian lainnya berada di penumbra Bumi.

Kecepatan orbit rata-rata Bulan adalah sekitar 1,03 km/s (2.300 mph), atau sedikit lebih besar dari diameter Bulan per jam, sehingga totalitasnya dapat berlangsung hingga hampir 107 menit.

Meski demikian, total waktu antara kontak pertama dan terakhir antara bagian Bulan dan bayangan Bumi jauh lebih lama dan bisa mencapai 236 menit.

Baca Juga: Mengenal Pasang Surut Air Laut dan Penyebabnya

3) Gerhana Bulan penumbra

Gerhana Bulan penumbra terjadi ketika sebagian atau seluruh Bulan masuk ke dalam bayangan penumbra Bumi. Tidak ada bagian Bulan yang berada di bayangan umbra Bumi selama peristiwa ini.

Penumbra menyebabkan peredupan halus pada permukaan Bulan, yang hanya terlihat dengan mata telanjang ketika sekitar 70% diameter Bulan telah terbenam ke dalam penumbra Bumi.

Terdapat jenis khusus gerhana penumbra, yaitu gerhana Bulan penumbra total, di mana seluruh bagian Bulan terletak secara eksklusif di dalam penumbra Bumi. Gerhana penumbra total jarang terjadi, dan jika terjadi, bagian Bulan yang paling dekat dengan umbra mungkin tampak sedikit lebih gelap dibandingkan bagian Bulan lainnya.

Memahami Gerhana Bulan dan Bulan Purnama

Bulan purnama terjadi ketika Bulan berada pada sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari. Permukaan Bulan yang menghadap Bumi diterangi sepenuhnya oleh cahaya Matahari, membuat Bulan tampak 'seperti' bulat sempurna.

Bulan Purnama
(Bulan Purnama - Sumber: NASA)

Gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat satu garis, dengan Matahari dan Bulan berada pada sisi Bumi yang berlawanan. Hal ini menyebabkan bayangan Bumi jatuh ke Bulan, membuat Bulan tampak merah karena cahaya Matahari yang mencapai Bulan harus melewati atmosfer Bumi terlebih dahulu.

Gerhana bulan tidak terjadi setiap bulan purnama, karena orbit Bulan mengelilingi Bumi miring dibandingkan orbit Bumi mengelilingi Matahari. Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada saat bulan purnama, tetapi hanya saat Bulan melintasi bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari. Ini terjadi 2 hingga 4 kali per tahun.