Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja Teleskop Luar Angkasa

Pillars of Creation
(Image Credits: NASA, ESA, CSA, STScI)

Pernah melihat gambar di atas? Itu adalah Pillars of CreationUntuk yang memiliki rasa antusias pada dunia luar angkasa, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Pillars of Creation, yaitu tempat bintang-bintang baru terbentuk di dalam awan gas dan debu yang padat.

Gambar tersebut diambil oleh teleskop luar angkasa milik NASA, James Webb.

Sebelumnya, pada tahun 1995 juga sudah ada pengambilan gambar Pillars of Creation. Kemudian, pada tahun 2014 teleskop antariksa Hubble NASA meninjau kembali untuk mengungkap tampilan yang lebih tajam dan lebih luas dalam cahaya tampak.

Sementara itu, gambar di atas merupakan pandangan baru yang diambil teleskop luar angkasa James Webb, di mana lebih jelas sehingga membantu kita mengintip lebih banyak debu di wilayah pembentuk bintang ini.

Baca Juga: Mengenal Teleskop James Webb Sang Penjelajah Antariksa

Cara Kerja Teleskop

Hal menarik lainnya dari teleskop luar angkasa adalah bagaimana cara kerjanya.

Teleskop adalah alat yang digunakan para astronom untuk melihat benda-benda yang jauh. Sebagian besar teleskop, dan semua teleskop besar, bekerja dengan menggunakan cermin lengkung untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya dari langit malam.

Pada awalnya teleskop luar angkasa memfokuskan cahaya dengan menggunakan potongan kaca bening melengkung atau yang biasa disebut sebagai lensa.

Namun, saat ini teleskop luar angkasa cenderung menggunakan cermin daripada lensa. Ini karena cermin lebih ringan, dan lebih mudah dibuat mulus sempurna daripada lensa.

Cermin atau lensa dalam teleskop disebut "optik". Teleskop yang sangat kuat dapat melihat benda-benda yang sangat redup dan benda-benda yang sangat jauh.

Semakin besar cermin atau lensa, semakin banyak cahaya yang bisa dikumpulkan teleskop.

Cahaya kemudian dikonsentrasikan oleh bentuk optik. Cahaya itulah yang kita lihat ketika kita melihat ke dalam teleskop.

Hasil dari penglihatan teleskop sangat bergantung pada optik yang digunakan. Artinya, cermin dan lensa harus memiliki bentuk yang tepat untuk memusatkan cahaya.

Mereka tidak boleh memiliki noda, goresan, atau kekurangan lainnya. Intinya harus sempurna.

Ini karena jika mereka memiliki masalah seperti itu, gambar menjadi bengkok atau buram dan sulit dilihat.

Sulit untuk membuat cermin yang sempurna, tetapi lebih sulit lagi untuk membuat lensa yang sempurna.

Teleskop Lensa

Teleskop yang terbuat dari lensa disebut teleskop pembiasan (refracting telescope).

Sebuah lensa, seperti pada kacamata, membelokkan cahaya yang melewatinya. Di kacamata, ini membuat segalanya tidak terlalu buram. Dalam teleskop, itu membuat benda-benda yang jauh tampak lebih dekat.

Orang dengan penglihatan yang sangat buruk membutuhkan lensa tebal di kacamata mereka. Lensa besar dan tebal lebih berkemampuan.

Hal yang sama berlaku untuk teleskop. Jika Anda ingin melihat jauh, Anda memerlukan lensa besar yang kuat. Sayangnya, lensa besar sangat berat.

Lensa besar dan berat sulit dibuat dan sulit dipegang atau ditempatkan.

Selain itu, saat kaca menjadi lebih tebal, kaca menghentikan lebih banyak cahaya yang melewatinya.

Kekurangan lainnya adalah karena cahaya melewati lensa, permukaan lensa harus sangat halus. Cacat apa pun pada lensa akan mengubah gambar. Ini seperti melihat melalui jendela yang kotor.

Teleskop Cermin

Teleskop yang menggunakan cermin disebut teleskop pemantul (reflecting telescope).

Tidak seperti lensa, cermin bisa sangat tipis. Cermin yang lebih besar juga tidak harus lebih tebal. Cahaya terkonsentrasi dengan memantul dari cermin. Jadi, cermin hanya harus memiliki bentuk lengkung yang tepat.

Jauh lebih mudah membuat cermin besar yang nyaris sempurna daripada membuat lensa besar yang nyaris sempurna. Ini karena cermin memiliki satu sisi sehingga lebih mudah dibersihkan dan dipoles daripada lensa.

Namun, cermin punya masalah sendiri. Pernahkah Anda melihat ke dalam sendok dan melihat bayangan Anda terbalik? Cermin melengkung di teleskop seperti sendok, yaitu membalik gambar.

Akan tetapi, ada solusi sederhana untuk mengatasinya, yaitu menggunakan cermin lain untuk membalikkannya.

James Webb
(Telescope James Webb - Image Credits: NASA)

Mengapa cermin lebih baik daripada lensa? Jawabannya adalah karena tidak berat atau jauh lebih ringan daripada lensa. Selain itu, cermin jauh lebih mudah diluncurkan ke luar angkasa.

Teleskop luar angkasa James Webb adalah contoh teleskop pemantul atau reflecting telescope yang menggunakan 3 cermin berukuran berbeda untuk memungkinkan bidang pandang yang luas. Cermin utama terdiri dari 18 cermin heksagonal yang lebih kecil, yang dibuka setelah diluncurkan untuk membentuk struktur cekung yang halus.


Referensi:

  • https://spaceplace.nasa.gov/telescopes/en/
  • https://www.nasa.gov/feature/goddard/2022/nasa-s-webb-takes-star-filled-portrait-of-pillars-of-creation