Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Canggihnya Hubble Teleskop Luar Angkasa

Teleskop luar angkasa sangat penting keberadaannya. Ini karena spektrograf pencitraan teleskop luar angkasa dapat membantu para ilmuwan menentukan suhu, komposisi kimia, kerapatan, dan gerak benda di ruang angkasa. Itu juga telah digunakan untuk mendeteksi lubang hitam (black hole).

Teleskop Hubble
(Teleskop Antariksa Hubble - Image Credits: NASA)

Hubble adalah teleskop luar angkasa yang telah mendeteksi lubang hitam. Ya, lubang hitam yang sangat misterius itu, di mana dapat menyedot semua yang ada di sekitarnya, termasuk cahaya.

Luar biasa bukan? Anda mungkin juga sudah pernah melihat beberapa hasil tangkapan dari teleskop Hubble, baik di media sosial atau di dalam buku pelajaran sekolah.

Baca Juga: Mengenal Teleskop James Webb Sang Penjelajah Antariksa

Apa itu Teleskop Luar Angkasa Hubble?

Teleskop luar angkasa Hubble adalah teleskop luar angkasa yang diluncurkan ke orbit rendah Bumi pada tahun 1990 dan masih beroperasi.

Hubble mengorbit sekitar 535 kilometer (332 mil) di atas Bumi. Panjangnya sebesar bus sekolah dan beratnya sama dengan dua ekor gajah dewasa. Hubble bergerak sekitar 5 mil per detik. Teleskop Hubble ditenagai oleh cahaya surya.

Teleskop Hubble memiliki kemampuan untuk memotret benda-benda di langit dengan tajam, seperti planet, bintang, dan galaksi.

Hubble telah membuat lebih dari satu juta pengamatan. Ini termasuk gambar rinci tentang kelahiran dan kematian bintang, galaksi yang jaraknya miliaran tahun cahaya, dan potongan komet yang menabrak atmosfer Jupiter.

Para ilmuwan telah belajar banyak tentang alam semesta dari foto-foto yang diambil oleh Hubble. Hasil dari tangkapannya juga indah untuk dilihat orang awam.

Untuk Anda yang antusias terhadap dunia luar angkasa, tidak ada salahnya mengikuti akun resmi teleskop Hubble di berbagai media sosial mainstream.

Mengapa Perlu Adanya Teleskop Luar Angkasa seperti Hubble?

Kita tahu untuk mengamati luar angkasa dapat dilakukan dari atau di darat (bumi), tetapi atmosfer bumi mengubah dan menghalangi cahaya yang datang dari luar angkasa.

Oleh karena itu, dengan adanya teleskop Hubble yang mengorbit di atas atmosfer Bumi, dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang alam semesta daripada teleskop di darat.

Mengapa Diberi Nama Hubble?

Nama Hubble diambil dari seorang astronom Amerika, Edwin P. Hubble. Dia membuat penemuan penting di awal 1900-an. Dia menunjukkan bahwa galaksi yang berisi tata surya, seperti Bima Sakti hanyalah salah satu dari sekian banyak galaksi.

Karyanya membantu menunjukkan bahwa alam semesta mengembang. Ini mengarah pada teori ledakan besar, yang mengatakan bahwa alam semesta dimulai dengan ledakan energi yang kuat dan terus berkembang sejak saat itu.

Kemampuan Unik Teleskop Hubble

Pada saat Hubble mengorbit Bumi, sensor panduan halus mengunci ke bintang. Sensor panduan halus adalah bagian dari sistem kontrol penunjuk dan mengarahkan Hubble ke arah yang benar. Teleskop dapat mengunci target yang jaraknya satu mil tanpa bergerak lebih dari lebar rambut manusia.

Setelah target diperoleh, cermin utama Hubble mengumpulkan cahaya. Cermin dapat mengumpulkan sekitar 40.000 kali lebih banyak cahaya daripada mata manusia.

Cahaya memantul dari cermin utama ke cermin sekunder. Cermin sekunder memfokuskan kembali cahaya melalui lubang di cermin utama. Dari sana, cahaya menyinari instrumen ilmiah Hubble. Setiap instrumen memiliki cara yang berbeda dalam menafsirkan cahaya.

Instrumen pada Teleskop Hubble

Teleskop Hubble
(Image Credits: NASA)

Teleskop Luar Angkasa Hubble memiliki tiga jenis instrumen yang menganalisis cahaya dari alam semesta: kamera, spektograf, dan interferometer. Berikut adalah penjelasan singkatnya.

Kamera

Hubble memiliki dua sistem kamera utama untuk menangkap gambar kosmos. Disebut Advanced Camera for Surveys (ACS) dan Wide Field Camera 3 (WFC3), kedua sistem ini bekerja sama untuk memberikan pencitraan bidang lebar yang luar biasa pada rentang panjang gelombang yang luas.

Spektrograf

Spektrograf mempraktikkan spektroskopi, ilmu memecah cahaya menjadi bagian-bagian komponennya, mirip dengan bagaimana prisma membelah cahaya putih menjadi pelangi.

Objek apa pun yang menyerap atau memancarkan cahaya dapat dipelajari dengan spektograf untuk menentukan karakteristik, seperti suhu, kerapatan, komposisi kimia, dan kecepatan.

Interferometer

Interferometer Hubble melayani tujuan ganda, yaitu membantu teleskop mempertahankan tujuan tetap dan juga berfungsi sebagai instrumen ilmiah.

Tiga interferometer di atas Hubble disebut sensor pembimbing baik (fine guidance sensors), fungsinya adalah mengukur posisi relatif dan kecerahan bintang.

Baca Juga: Cara Kerja Teleskop Luar Angkasa

Penemuan Paling Penting Teleskop Hubble

Gambar yang diambil oleh Hubble telah membantu para ilmuwan memperkirakan usia dan ukuran alam semesta. Para ilmuwan percaya bahwa alam semesta berusia hampir 14 miliar tahun.

Hubble telah membantu para ilmuwan memahami bagaimana planet dan galaksi terbentuk. Gambar yang disebut "Hubble Ultra Deep Field" menunjukkan galaksi terjauh yang pernah dilihat.

Teleskop Hubble
(Hubble Ultra Deep Field - Image Credits: NASA)

Hubble telah mendeteksi lubang hitam yang menyedot semua yang ada di sekitarnya, termasuk cahaya.

Teleskop Hubble telah memainkan peran kunci dalam penemuan energi gelap, kekuatan misterius yang menyebabkan alam semesta mengembang semakin cepat seiring berjalannya waktu. Dan itu telah mengungkap rincian semburan sinar gamma, yaitu ledakan energi dahsyat yang terjadi saat bintang masif runtuh.

Hubble juga telah mempelajari atmosfer planet yang mengorbit bintang yang mirip dengan Matahari.

Mengapa Gambar Hasil Tangkapan Hubble Berwarna?

Hubble mengirimkan sekitar 140 gigabytes data sains setiap minggu ke Bumi. Itu sama dengan sekitar 45 film dua jam berkualitas HD atau sekitar 30.000 lagu mp3.

Sinyal digital diteruskan ke satelit, lalu ke stasiun bumi, lalu ke Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA (NASA's Goddard Space Flight Center), dan akhirnya ke Institut Sains Teleskop Luar Angkasa (Space Telescope Science Institute – disingkat STScI). Kemudian, STScI menerjemahkan data menjadi gambar dan informasi yang dapat kita pahami.

Gambar Hubble awalnya hanya bernuansa hitam dan putih. STScI menambahkan warna pada gambar karena berbagai alasan.

Terkadang warna dipilih untuk menunjukkan bagaimana suatu objek terlihat oleh mata manusia. Warna juga digunakan untuk menyoroti detail penting atau dapat digunakan untuk menunjukkan detail yang tidak terlihat oleh mata manusia.


Referensi:

  • https://www.nasa.gov/audience/forstudents/5-8/features/nasa-knows/what-is-the-hubble-space-telecope-58.html
  • https://www.nasa.gov/content/goddard/hubble-space-telescope-science-instruments